Senin, 19 Maret 2012

Bab I skripsi

Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Keagamaan Siswa di SMAN 1 Belitang III Kab.OKU Timur Sum-Sel
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal dan non formal, dan informal di sekolah, dan di luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi pertimbanagan kemampuan-kemampuan individu, agar di kemudian hari dapat memainkan peranan
hidup secara tepat.
Pendidikan sebagai sebuah bentuk kegiatan manusia dalam kehidupannyajuga menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai, baik tujuan yang dirumuskan itu bersifat abstrak sampai rumusan-rumusan yang dibentuk secara khusus untuk memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi. Begitu juga dikarenakan pendidikan merupakan bimbingan terhadap perkembangan manusia menuju ke arah cita-cita tertentu, maka yang merupakan masalah pokok bagi pendidikan adalah memilih arah atau tujuan yang akan dicapai.
Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat (2) disebutkan bahwa suatu Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan Islam, baik sebagai system maupun institusinya , merupakan warisan budaya bangsa, yang berurat berakar pada masyarakat bangsa Indonesia. Dengan demikian jelas bahwa pendidikan Islam akan merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional.
“Kebutuhan akan pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri, bahkan semua itu merupakan hak semua warga Negara, Berkenaan dengan ini, di dalam UUD'45 Pasal 31 ayat (1) secara tegas disebutkan bahwa; "Tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran". Tujuan pendidikan nasional dinyatakan dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Tujuan pendidikan nasional suatu bangsa menggambarkan manusia yang baik menurut pandangan hidup yang dianut oleh bangsa itu, dan tujuan pendidikan sesuatu bangsa mungkin tidak akan sama dengan bangsa lainnya, karena pandangan hidup mereka biasanya tidak akan sama. Tetapi pada dasarnya pendidikan setiap bengsa tentu sama, yaitu semua menginginkan terwujudnya manusia yang baik yaitu manusia yang sehat, kuat serta mempunyai ketrampilan, pikirannya cerdas serta pandai, dan hatinya berkembang dengan sempurna.
“Dalam perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar anak didik menjadi dewasa, dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. Dengan demikian pendidikan berarti, segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembanagan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan”.

Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 8 menerangkan :
    •            
Artinya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS.An-Nahl/16:78).
Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam ilmu pengetahuan. Oleh karena itu dikirimlah anak ke sekolah. Dengan demikian, sebenarnya pendidikan di sekolah adalah bagian dari pendidikan dalam keluarga yang sekaligus merupakan lanjutan dari pendidikan keluarga. Dengan masuknya anak kesekolah, maka terbentuklah hubungan antara rumah dan sekolah karena antara kedua lingkungan itu terdapat objek dan tujuan yang sama, yakni mendidik anak-anak.
Dapat dimengerti betapa pentingnya kerjasama antra hubungan lingkungan itu. Kerjasama itu hanya tercapai, apabila kedua belah pihak saling mengenal antara guru dengan orang tua murid.
Dengan Agama sebagai dasar pijakan umat manusia memiliki peran yang sangat besar dalam proses kehidupan manusia. Agama telah mengatur pola hidup manusia baik dalam hubungannya dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan sesamanya. Agama selalu mengajarkan yang terbaik dan tidak pernah menyesatkan penganutnya. Untuk itu sebagai benteng pertahanan diri anak didik dalam menghadapi berbagai tantangan di atas, kiranya untuk menanamkan pendidikan agama yang kuat dalam diri anak, sehingga dengan pendidikan agama ini, pola hidup anak akan terkontrol oleh rambu-rambu yang telah digariskan agama dan dapat menyelematkan anak agar tidak terjerumus dalam jurang keterbelakangan mental.
Pendidikan agama merupakan suatu sistem pendidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh umat manusia dalam rangka meningkatkan penghayatan dan pengalaman agama dalam kehidupan
bermasyarakat, beragama, berbangsa dan bernegara.
Menurut Drs. Ahmad D Marimba: Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Dengan pengertian yang lain seringkali beliau mengatakan kepribadian utama tersebut dengan istilah Kepribadian Muslim, yaitu kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Pendidikan Islam sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia dari aspek-aspek kerohanian dan jasmaninya juga harus berlangsung secara bertahap. Oleh karena suatu pematangan yang bertitik akhir pada optimalisasi perkembangan atau pertumbuhan, baru dapat tercapai bila mana berlangsung melaui proses demi proses kearah tujuan akhir perkembangan atau pertumbuhannya.
Dari beberapa pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan al-Quran terhadap anak-anak agar terbentuk kepribadian muslim yang sempurna.
Demi pentingya sebuah pendidikan bagi anak, pada pendidkan Agama terutama untuk membekali anak dalam menghadapi kehidupannya di masa depan. Maka agar anak dapat bertumbuh kembang dengan baik sesuai dengan norma-norma agama (perilaku keagamaan) dari pada itu didirikannya sebuah SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur pada tanggal 17 Juli 2005 di desa Nusa Bakti Kecamatan Belitang III Kabupaten OKU Timur yang diijinkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten untuk menerima siswa pada tahun ajaran 2005/2006 dengan daya tamping 3 rombel dengan jumlah siswa 120 orang untuk kelas X, dibawah pimpinan kepala Sekolah Bapak H.Muh. Budiyanto, S.Pd. MM hingga saat ini dan berkembang dengan pesat sesuai harapan.
Diharapkan dengan adanya SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur, mampu mengubah pola fikir anak dalam menghadapi masa depannya sesuai perkembanagan zaman serta sesuai dengan perilaku keagaman siswa.
Dengan demikian mencermati hal di atas maka penulis akan mencoba menyoroti pendidikan agama Islam di SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur, yang ditekankan pada perilaku keagamaan siswa yang berhubungan dengan norma-norma atau etika-etika dalam agama Islam mengenai akhlak (budi pekerti).
Berdasarkan deskripsi di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang akan diluangkan dalam skripsi dengan judul: “Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Keagamaan Siswa Di SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat diketahui tujuan penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pelaksanaan pendidikan agama Islam di SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur?
2. Bagaimana perilaku keagamaan siswa di SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur?
3. Bagaimana pengaruh pendidikan agama Islam terhadap perilaku keagamaan siswa di SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur?

C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya pembahasan tentang pendidikan agama Islam dan juga luasnya tentang perilaku siswa, maka untuk mempermudah penelitian ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut :
1. Pendidikan agama Islam yang dimaksud adalah salah satu bidang studi yang diajarkan dalam proses belajar mengajar di SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur.
2. Perilaku yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah kepribadian dan tingkah laku keagamaan anak didik dalam kehidupan sehari-hari.
3. Siswa yang menjadi obyek penelitian penulis hanya kelas XII SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur tahun ajaran 2011-20012.


D. Hipotesis
Menurut asal usulnya hipotesa berarti sesuatu kesimpulan atau pendapat yang masih kurang (hypo berarti kurang dari, sedangkan thesis berarti pendapat). Jadi kesimpulan itu belum final (proto conclution) karena masih harus dibuktikan. Setelah terbukti kebenarannya, hipotesa berubah menjadi tesa. Kemudian menurut Marzuki hipotesa adalah dugaan yang mungkin benar, atau mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkannya.
1. Hipotesa Alternatif (Ha) : Ada pengaruh yang signifikan antara pendidikan agama Islam (X) terhadap perilaku keagamaan siswa (Y) di SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur.
2. Hipotesa Nihil (Ho) : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara pendidikan agama Islam (X) terhadap perilaku keagamaan siswa (Y) di SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat diketahui tujuan dan manfaat penelitian sebagai berikut :
1. Tujuan Penelitian
a) Untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan agama Islam di SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur.
b) Untuk mengetahui perilaku keagamaan siswa di SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur.
c) Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pendidikan agama Islam terhadap perilaku keagamaan siswa di SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur.
2. Manfaat Penelitian
a) Untuk pengembangan ilmu, terutama bagi penulis sendiri dalam mendalami masalah-masalah pendidikan agama Islam dan perilaku keagamaan siswa.
b) Untuk menjadi masukan dan bahan rujukan dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam dan prilaku keagamaan siswa ke depan di SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur.
c) Hasil penilitian ini diharapkan dapat menjadi koleksi bacaan yang bermanfaat bagi perpustakaan dan taman-taman bacaan, terutama bagi perpustakaan Utama dan perpustakaan STIT PAI Misbahul Ulum Gumawang.

F. Tinjauan Pustaka
Kajian pustaka yang dimaksud disini adalah uraian tentang hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang sedang direncanakan yaitu:
Yusrina, 2007 dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pembentukan Akhlak Siswa Di SMP YPI Cempaka Putih Bintaro Jakarta”.
Siti Syamsiah, 2010 dalam skripsinya yang berjudul ”Pengaruh Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Sekolah Terhadap Akhlak Siswa di MTs Tanwirul Qulub Jakarta Selatan”.
Dengan aspek pembahasan skripsi Yusrina dan Siti Syamsiyah maka penulis ingin membahas tentang ”Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Keagamaan Siswa” yang persamaannya adalah membahas tentang Pendidikan Agama Islam dan tentang tingkah laku, sedangkan perbedaanya adalah skripsi ini menekankan pada perilaku keagamaan siswa.
Demi terselesainya pembahasan tersebut penulis merasa tertantang untuk melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap Perilaku Keagamaan Siswa di SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur”.

G. Variabel Penelitian
Variabel adalah Obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Berdasarkan pada tersebut, berarti bahwa variabel adalah segala venomena yang akan dijadikan titik perhatian dari pelaksanaan penelitian, adapun yang akan menjadi variabel adalah sebagai berikut.


Gambar 1: Sketsa Variabel Penelitian (X dan Y)

H. Definisi Operasional
Untuk memperjelas variabel-variabel penelitian ini maka perlu adanya definisi operasional sebagai berikut :
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Menurut Zakiah Daradjat, pendidikan Agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itui sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat kelak. Adapun indikator- indikator pendidikan Agama Islam antara lain : mampu memahami pendidikan agama islam secara menyeluruh, bisa menjalankan perintah agama dan menjauhi larangan agama dan menjadi orang yang beriman dan bertaqwa serta berakhlak muliya.
2. Pengertian Perilaku Keagamaan Siswa
Perilaku Keagamaan adalah perilaku yang didasarkan atas kesadaran tentang adanya Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing. Adapun indikator- indikator perilaku keagamaan siswa antara lain: rajin sholat, rajin puasa, mau mengeluarkan zakat dan mau bersedekah dan berbudi pekerti yang baik (berakhlak muliya).

I. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini termasuk dalam katagori jenis penelitian deskriptip kuantitatif, yaitu: mengumpulkan informasi dan membuat deskripsi tentang suatu fenomena, yaitu keadaan fenomena menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.
1. Populasi Dan Sampel
a) Populasi
Populasi adalah seluruh data yang menjadi subyek perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan, jadi populasi berhubungan dengan data bukan dengan manusia.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah semua obyek yang akan diteliti yaitu Kepala Sekolah, Seluruh Guru agama dan seluruh siswa SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU
Timur kelas X, XI dan XII dengan jumlah 569 siswa.
b) Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, dinamakan penelitian sampel karena penelitian bermaksud untuk menggenerelisasikan hasil penelitian sampel, maksudnya adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi.
Menurut Suharsimi untuk sekedar ancar – ancar maka apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya dinamakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih. Dalam hal ini penulis mengambil sampel yang diambil dari jumlah siswa kelas X, XI dan XII sebanyak 80 siswa. Dan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel . I
Keadaan Siswa Kelas XII
SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur
Kelas Jumlah Siswa

Laki-laki Perempuan Jumlah
X 14 13 27
XI 14 14 28
XII 13 12 25
Jumlah 41 39 80
c) Jenis Dan Sumber Data
1) Jenis Data Penelitian
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah Data Kuantitatif .
Data Kuantitatif adalah data yang diperoleh berdasarkan jumlah, seperti jumlah siswa, guru, karyawan, dan sarana prasarana di SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur ajaran 2011-2012
2) Sumber Data Penelitian
Dalam rangka untuk memperoleh data beserta informasi yang diperlukan dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber data sebagai berikut :
(a) Sumber Data Primer
Sumber Data Primer Adalah Sumber data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian. Sumber data ini meliputi; Responden dan Guru Mata Pelajaran Agama Islam di SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur ajaran 2011-2012
(b) Sumber Data Sekunder
Sumber Data Sekunder Adalah Sumber data penunjang yang penulis gunakan dalam penelitian. Sumber data ini meliputi; Kepala Sekolah, Observasi di SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur ajaran 2011-2012.
3) Tehnik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penyusun menggunakan satu macam menurut tempat penelitian yaitu:
1. Observasi yaitu pengamatan langsung meliputi kegiatan pemusatan terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra. Dalam arti penelitian observasi dapat di lakukan dengan tes kueseoner, rekaman gambar rekaman suara.
2. Wawancara (interview), sering juga disebut dengan wawancara kuesioner lisan, adalah sebuah dialok yang di lakukan oleh pewawancara (intervewer) untuk memperoleh informasi dan terwawancara (interviewer). Intervieu digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari tentang variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian sikap terhadap sesuatu.
3. Angket (Questionaire) yaitu sejumlah pertayaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.
4) Analisa Data
Dalam menganalisa data yang diperoleh, penulis menggunakan Analisis Kuantitatif. Analisis Kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang menggunakan angka-angka dalam melakukan perbandingan atau pemecahan suatu permasalahan yang kemudian diolah, dianalisa dan ditarik kesimpulan yang menggambarkan sifat dari objek yang diteliti.
Untuk mengetahui analisis kuantitatif, penulis menggunakan rumus Korelasi Produk Moment :


Keterangan :
: Angka indeks korelasi ”r” Product Moment
: Jumlah skor dalam sebaran x
: Jumlah skor dalam sebaran y
: Jumlah deviasi skor x setelah terlebih dahulu dikuadratkan : Jumlah deviasi skor y setelah terlebih dahulu dikuadratkan.
Sebelum di masukkan kedalam rumus yang telah ditentukan maka hasil penelitian dari angket yang telah disebarkan akan ditabulasikan kedalam bentuk tabel dengan penilaian setiap jawaban responden adalah sebagai berikut:
a. Setiap alternative jawaban A diberi scor 4
b. Setiap alternative jawaban B diberi scor 3
c. Setiap alternative jawaban C diberi scor 2
d. Setiap alternative jawaban D diberi scor 1
J. Sistematika Penelitian
Sistematika pembahasan di maksudkan untuk meberikan gambaran secara sistematis tentang pokok pembahasan dalam penulisan sekripsi, yang terdiri dari lima bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab I merupakan Pendahuluan, bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, Hipotesis, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, variabel penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sitematika pembahasan.
Bab II merupakan pengaruh pendidikan agama islam terhadap prilaku keagamaan siswa, bab ini berisi pendidikan agama islam yang terdiri dari pengertian, dasar dan tujuan pendidikan agama islam, ruang lingkup pendidikan agama islam, juga tentang perilaku keagamaan yang terdiri dari pengertian perilaku keagamaan, ciri-ciri perilaku keagamaaan, jenis-jenis perilaku keagamaan, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku keagamaan, dan pengaruh pendidikan agama islam terhadap prilaku keagamaan siswa.
Bab III merupakan Gambaran Umum SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur, bab ini berisi sejarah berdiri SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur, letak dan Keadaan geografis, Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah, struktur organisasi, keadaan guru kariyawan dan Siswa SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur, keadaan sarana dan prasarana SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur.
Bab IV merupakan pengaruh pendidikan agama islam terhadap prilaku keagamaan siswa di SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur, bab ini berisi tentang pendidikan agama Islam di SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur, prilaku keagamaan siswa di SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur, tentang pengaruh pendidikan agama islam terhadap prilaku keagamaan siswa di SMA Negeri I Belitang III Kabupaten OKU Timur, dan Temuan Penelitian.
Bab V merupakan penutup, bab ini berisi kesimpulan dan saran.